Ciuman Penyebar Maut
Berciuman tak selamanya mengasyikkan. Jika pasangannya mengidap virus glandular, bisa ketularan. Mematikan. CIUMAN selalu menarik perhatian. Juga di Inggris. Dua pekan silam, kala Lembaga Riset Kedokteran Universitas Edinburgh mengumumkan akan melakukan studi mengenai penyakit ciuman, para pelajar setempat menyambutnya dengan antusias. Hanya tiga hari setelah dibuka pendaftaran, jumlah peminatnya mencapai 600 pelajar. "Mereka kelihatannya sangat mendukung dan ingin membantu masa depan mereka," ujar Profesor Dorothy Crawford dari Bagian Mikrobiologi Kedokteran Universitas Edinburgh . Menurut ketua tim studi proyek ini penelitian tersebut bakal menghabiskan dana 700.000 atau sekitar Rp 9,87 milyar. Ketertarikan itu, mungkin, disebabkan para responden tersebut boleh berciuman dengan pasangan masing-masing. Namun, sebelum berciuman, mereka harus mengisi kuesioner mengenai nama pasangan, frekuensi berciuman, gaya serta hidup responden dan pasangannya. Mereka juga diminta memberik